Bagaimana tips merawat aki sepeda motor agar awet dan tidak mudah soak? Aki adalah bagian sepeda motor yang berfungsi sebagai sumber energi listrik untuk menyalakan mesin, lampu, dan knalpot. Menurut karakteristiknya, aki dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu aki basah dan aki kering. Perbedaan keduanya terletak pada komponen yang dipakai untuk menyimpan listrik, di mana aki basah menggunakan cairan elektrolit H2SO4 dan aki kering mengandalkan gel penyimpan daya.
Pada dasarnya, langkah-langkah yang harus dilakukan untuk merawat aki basah dan aki kering hampir sama, di antaranya :
- Hindari menambahkan aksesoris-aksesoris yang membutuhkan energi listrik ke sepeda motor anda. Sebab, hal ini bisa membuat konsumsi daya listrik motor menjadi boros, sehingga mudah soak dan berumur pendek. Contoh-contoh modifikasi kendaraan yang sebaiknya tidak dilakukan yaitu memasang lampu-lampu hias, menanamkan perangkat audio rakitan, dan menaikkan tipe suara klakson.
- Jangan pernah menghidupkan perangkat starter elektrik secara paksa, sekalipun sulit dinyalakan. Sebagai gantinya, cobalah gunakan perangkat starter manual (engkol). Sebenarnya, perangkat starter elektrik disediakan untuk menghadapi kondisi darurat seperti mesin yang tiba-tiba mati di tengah jalan.
- Idealnya, aki sepeda motor harus dinyalakan paling tidak selama 15 menit setiap hari. Hal ini berguna untuk mencegah mengeringnya/matinya sel-sel di dalam aki tersebut. Perlu diketahui, di dalam sebuah aki terdapat dua plat berbahan kalsium timbal yang berfungsi sebagai kutub positif dan kutub negatif. Dengan bantuan kiprok yang menyuplai listrik, plat-plat ini akan bereaksi dengan cairan asam sulfat dan menimbulkan energi listrik untuk dialirkan ke komponen-komponen sepeda motor.
- Biasakan mematikan seluruh lampu sepeda motor tersebut terlebih dahulu sesaat sebelum mesin dinonaktifkan. Hal ini bertujuan agar beban listrik aki berkurang secara perlahan, untuk selanjutnya benar-benar padam. Begitupun pada saat proses menyalakan, hidupkanlah mesin sepeda motor pertamakali lalu diikuti dengan pengaktifkan komponen lampu-lampunya. Dengan kebiasaan ini, tingkat perubahan tegangan listrik sepeda motor pun menjadi lebih stabil.
- Cek ketinggian cairan di dalam aki secara teratur. Usahakan jangan sampai terlambat dalam mengisi ulang aki tersebut atau bahkan sampai menipis.
- Walaupun cairan yang ada di dalam aki berupa asam sulfat (H2SO4), tetapi selalu pakailah air suling (H2O) untuk mengisi ulang aki tersebut. Hal ini bertujuan agar derajat keasaman cairan di dalam aki selalu terjaga.
- Jangan lupa periksalah baut-baut yang terpasang pada bagian sambungan terminal aki secara rutin. Pastikan aki tidak mengalami kebocoran, baik pada sambungan maupun katupnya.
- Usahakan pemasangan bagian sambungan aki tidak longgar karena bisa mengakibatkan timbulnya kerak yang dapat menghambat aliran listrik. Kerak pada aki bisa dibersihkan dengan menggunakan air panas atau cairan WD40 dan bantuan sikat kawat.
- Cek juga kondisi bagian kiprok secara berkala. Bagian ini berfungsi sebagai regulator untuk mengalirkan listrik ke aki. Kiprok yang sudah rusak tidak dapat diperbaiki, melainkan harus diganti. Tanda-tanda kiprok rusak antara lain lampu motor menyala redup dan tidak stabil.
Komentar
Posting Komentar