Sepeda motor membutuhkan lampu depan sebagai sumber penerangan yang utama. Lampu ini memiliki peranan yang sangat penting. Dengan adanya lampu tersebut, maka kondisi jalan di depan menjadi terang. Anda tetap dapat berkendara dengan aman pada saat malam hari sebab masih bisa melihat kondisi jalan di depan dengan jelas. Bayangkan kalau kinerja lampu ini tidak optimal, Anda sendiri yang akan mengalami kesulitan ketika berkendara.
Setiap produk sepeda motor sudah dilengkapi dengan lampu depan yang standar bawaan dari pabriknya. Kadang-kadang sinar yang dihasilkan oleh lampu tersebut tidak terlalu baik. Lampu ini tak bisa menyala sesuai dengan kebutuhan kita. Ada kalanya lampu utama menyala dengan sinar yang tidak terlalu terang dan cenderung redup. Tak sedikit pula pengguna yang mengeluh karena lampu depan menghasilkan panas yang berlebih sehingga boros listrik dan cepat rusak.
Anda harus memutar otak untuk mencari lampu pengganti yang mampu bersinar lebih terang serta tidak panas. Nah, berikut ini kiat-kiat dari kami!
Perhatikan Bahan Reflektornya
Bohlam pada awalnya memang menggunakan reflektor yang terbuat dari logam. Tapi sekarang sudah jarang sekali reflektor yang terbuat dari logam. Kebanyakan reflektor yang dipakai menggunakan ABS (Acrylonitrile Butadieni Styrene) sebagai bahan baku. ABS merupakan plastik yang bersifat tahan dari bahan-bahan kimia, tahan kimia, bisa di-elektroplating, harganya murah, dan permukaannya mengkilap.
Bahan ABS memiliki titik leleh pada suhu 180 derajat celsius. Angka ini lebih rendah jika dibandingkan dengan akrilik atau polikarbonat yang mempunyai titik leleh yaitu 280 derajat celsius. Pemakaian lampu depan dengan watt yang besar supaya lebih terang jelas lebih panas ketimbang bohlam standar yang berukuran 30 watt. Inilah penyebab utama yang membuat reflektor cepat meleleh.
Pilih Bohlam Tidak Lebih dari 25 Watt
Boleh-boleh saja bila Anda berniat mengganti bohlam standar dengan produk bohlam aftermarket. Namun kami sarankan daya bohlam tersebut tidak lebih dari 25 watt. Reflektor pasti akan kalah manakala dipasangi bohlam yang bertenaga lebih dari 25 watt, apalagi sampai 35 watt. Sebab pada dasarnya, bohlam 35 watt dirancang untuk motor besar atau motor sport yang menggunakan reflektor dari logam atau ABS khusus.
Tidak Melulu harus Berwarna Putih
Mayoritas masyarakat masih beranggapan kalau lampu depan sepeda motor yang menyala terang hanya yang sinarnya berwarna putih kebiruan. Padahal pilihan lampu terang bukan hanya bohlam bergaya xenon atau HID saja. Anda boleh menggunakan lampu yang bersinar kekuning-kuningan. Apalagi jika Anda memakai lampu tipe all season justru lebih bagus. Kenyataannya lampu dengan sinar putih kebiruan malah kurang cocok dipakai saat musim hujan.
Bijak dalam Memilih Daya Lampu
Perlu Anda ketahui, pemakaian bohlam motor yang berdaya besar belum tentu dapat menghasilkan cahaya yang lebih terang. Contohnya motor yang memakai lampu standar 18Wx2 atau 36W tidak cocok diganti dengan lampu 35Wx2 setara 70W. Pada awalnya, lampu memang akan menyala dengan cahaya yang terang. Tetapi tidak butuh waktu lama cahayanya akan meredup. Penyebabnya adalah setrum listrik yang tekor akibat regulator rectifier tidak sanggup menjaga setrum aki pada sistem DC.
Komentar
Posting Komentar