Bilangan oktan adalah penamaan yang ditujukan pada salah satu isomer oktana. Oktana sendiri merupakan senyawa hidrokarbon yang berjenis alkana dan memiliki rumus kimia yaitu C8H18. Trimetilpentana (isooktana) yang termasuk isomer oktana ialah bahan dasar pembuatan bensin dan biasanya juga dipakai untuk penghitungan bilangan oktan.
Pada prinsipnya, bensin yang mempunyai bilangan oktan tinggi maka kualitasnya lebih bagus daripada bensin beroktan rendah. Tidak heran, harga bensin yang mengandung oktan tinggi ini cenderung lebih mahal. Contohnya yaitu pertamax. Alternatifnya, Anda bisa membuat sendiri bensin oplosan yang tentunya memerlukan biaya yang lebih rendah.
Sebelumnya kami peringatkan bahwa tips-tips berikut secara teori memang dinilai bisa meningkatkan bilangan oktan bensin. Namun belum ada ujicoba praktiknya secara langsung sehingga kami tidak bisa memberikan jaminan apapun. Segala bentuk kerusakan yang timbul pada kendaraan bermotor yang diujicoba sepenuhnya menjadi tanggungjawab Anda dan kami terbebas dari segala tuntutan hukum.
1. Menambahkan Kapur Barus ke Bensin
Kapur barus memiliki kandungan napthalena yang merupakan senyawa kimia yang lumrah digunakan untuk menaikkan bilangan oktan. Napthalena tergolong ke dalam benzena aromatik hidrokarbon. Karakteristik dari senyawa ini antara lain sifat pembakarannya lebih baik dan gampang menguap sehingga tidak menimbulkan bekas. Walaupun sifatnya sangat mirip, penggunaan napthalena sebagai zat aditif bensin belum terlalu populer.
Bilangan oktan bensin diklaim akan mengalami kenaikan setelah dicampur dengan kapur barus. Beberapa orang merekomendasikan sebutir kapur barus harus dilarutkan dengan bensin sebanyak 10 liter. Tetapi sekali lagi kami ingatkan bahwa belum ada penelitian ilmiah yang membuktikan kebenaran metode ini, termasuk dampak-dampak yang ditimbulkannya.
2. Mencampurkan Ethanol
Ethanol termasuk salah satu jenis cairan etil-alkohol dengan kandungan alkohol mencapai 99,9 persen. Ethanol dapat dituliskan dengan rumus kimia C2H6O. Biasanya ethanol yang dipakai untuk campuran bensin diperoleh dari proses fermentasi singkong atau tebu.
Sebagai bensin yang mengandung bilangan oktan rendah, premium memiliki angka 88. Sedangkan bilangan oktan ethanol yakni 118. Sehingga mencampurkan ethanol dan premium dengan perbandingan 1:9 akan menghasilkan bensin yang mempunyai bilangan oktan 91. Sebagai contoh, Anda bisa mencampurkan ethanol 300 ml dan premium 3 liter.
3. Menggunakan TEL (Tetraethyl Lead)
Upaya peningkatan bilangan oktan pada bensin juga bisa dikerjakan menggunakan TEL (Tetraethyl Lead). Senyawa TEL biasanya dituliskan memakai rumus kimia Pb (C2H5)4. Metode ini memang terbukti efektif mampu menaikkan kadar oktan, sayangnya unsur timbel yang terbentuk dari sisa pembakaran dapat mengendap di mesin.
Itu sebabnya, campuran ini perlu ditambahkan lagi dengan senyawa dibromoetana yang sanggup mengikat timbel menjadi PbBr2 yang bersifat gampang menguap. Namun ternyata uap yang mengandung timbel ini sangat berbahaya bagi kesehatan dan dapat merusak lingkungan hayati. Alhasil, sekarang pemakaian TEL untuk menaikkan cilangkan oktan bensin sudah dilarang oleh pemerintah Indonesia.
4. Memanfaatkan MTBE (Methyl Tertiary Butyl Ether)
MTBE (Methyl Tertiary Butyl Ether) adalah senyawa yang dibuat dari ethanol melalui proses sedemikian rupa. Rumus kimianya dituliskan dengan C5H11O. Perlu diketahui, MTBE murni mempunyai bilangan oktan 118.
Di samping berfungsi untuk menaikkan bilangan oktan, MTBE juga bisa meningkatkan kadar oksigen pada campuran gas di dalam mesin. Dengan demikian, MTBE akan membantu menyempurnakan proses pembakaran di ruang bakar. Tetapi baru-baru ini MTBE dinyatakan berbahaya sebab bersifat karsinorgenik dan gampang tercampur air.
Komentar
Posting Komentar