Apakah penyebab motor kopling mati secara mendadak? Teknik berkendara sepeda motor kopling memang unik karena berbeda dari sepeda motor bebek atau matic. Khususnya pada saat proses memindahkan gigi dari posisi satu ke posisi berikutnya. Kita harus menarik tuas kopling terlebih dahulu sebelum memindahkan gigi motor tersebut. Dibutuhkan teknik khusus untuk membuat proses pemindahan gigi tersebut berjalan dengan halus dan mulus.
Namun kadang-kadang ketika kita akan memindahkan gigi motor justru mengakibatkan mesin tiba-tiba mati. Padahal Anda yakin sudah melakukannya dengan benar sesuai panduan yang pernah kami berikan sebelumnya. Mengapa masalah mesin motor yang mati secara tiba-tiba pada saat proses pindah gigi ini bisa terjadi? Apa sih penyebab sebenarnya? Anda harus mengetahuinya dengan benar supaya dapat menghindarinya.
Beberapa faktor yang diduga kuat bisa menyebabkan motor kopling mati mendadak saat proses pindah gigi, di antaranya :
Kopling Menempel dengan Mangkuknya
Pada saat mesin dihidupkan, poros transmisi akan ikut berputar. Kemudian kita mencoba memindahkan gigi sehingga menimbulkan efek nendang. Seharusnya efek nendang ini tidak mengakibatkan mesin mati apabila hubungan antara kampas dan kopling langsung terlepas. Kondisi kampas pun seharusnya belum mengembang ketika dalam posisi sentrifugal. Tetapi jika kopling kekurangan pelumasan dapat berakibat menempel dengan mangkuknya. Pada motor kopling, masalah ini sering diawali dengan gejala tuas kopling yang terasa keras ketika ditarik.
Kondisi Per Kopling Sudah Rusak
Di dalam sistem kopling terdapat per atau pegas yang berguna untuk menjaga kampas kopling agar tidak mengembang saat posisi idle RPM. Fungsi lainnya adalah mengembalikan kondisi kampas seperti semula pada saat mesin mati. Setiap kopling umumnya dilengkapi dengan tiga buah per sekaligus. Apabila salah satu per ini mengalami kerusakan atau terlepas, akibatnya gaya sentrifugal kampas bakal menekan mangkuk sehingga menimbulkan efek nendang. Hal ini mengakibatkan mesin motor mati secara tiba-tiba.
Pengaturan RPM Mesin Terlalu Tinggi
Sistem kopling yang terdapat pada sepeda motor pada dasarnya bekerja dengan menggunakan gaya sentrifugal. Gaya ini memiliki arah keluar dari poros putaran. Putaran yang kuat akan menghasilkan gaya sentrifugal yang besar pula. Kampas menjadi objek utama yang diputar untuk menimbulkan gaya sentrifugal. Ketika gaya tersebut sudah muncul, maka secara otomatis kampas tersebut pun akan mengembang. Proses ini seharusnya berlangsung dengan tahapan-tahapan tertentu. Bila prosesnya terjadi secara mendadak karena setelan RPM mesin terlalu tinggi, maka mesin pun bisa mati akibat kaget dan belum siap.
Tuas Kopling Disetel Terlalu Pendek
Sepeda motor sport yang menggunakan kopling manual selalu dilengkapi tuas kopling. Tuas kopling ini sendiri berfungsi untuk membuat bebas kampas kopling dari cengkeraman driven plate. Pada bagian ujung kabel kopling, terdapat screw adjuster yang berfungi untuk mengatur jarak bebas kopling. Bila kita menyetel screw adjuster ini terlalu pendek, maka sepeda motor sudah bisa melaju walaupun kita baru melepas sedikit tuas kopling. Dampak buruknya ialah mesin Anda bisa mati mendadak apabila kampas kopling tersebut belum sepenuhnya terbebas karena pelumasan yang kurang baik.
Komentar
Posting Komentar