Bagaimana caranya memanaskan mesin mobil yang paling tepat? Sudah menjadi kebiasaan umum bagi pemilik mobil untuk memanaskan kendaraannya setiap pagi hari atau manakala mobil tidak digunakan selama minimal 6 jam. Tujuannya untuk mempersiapkan mobil tersebut agar sanggup melakukan pekerjaan yang lebih berat dan menempuh perjalanan yang jauh.
Tetapi seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi injeksi yang ditanamkan di dalam mesin mobi, Anda sudah tidak perlu lagi berlama-lama memanaskan mesin modern ini. Sebab telah ada komponen ECU (Electronic Control Unit) yang bertugas untuk mengatur kebutuhan bahan bakar pada proses pembakaran. Sehingga upaya pemanasan guna mendapatkan suhu yang optimal pada kerja mesin sudah tidak diperlukan lagi.
Sebenarnya, ketika mesin dinyalakan, mobil yang memakai sistem injeksi sudah langsung dapat dikendarai dengan mulus tanpa harus memanaskannya terlebih dahulu. Namun bila Anda tetap ingin melakukannya, lama waktu pemanasan yang ideal untuk mobil keluaran terbaru berkisar antara 30-60 detik. Proses pemanasan yang lebih dari 1 menit justru akan percuma dan hanya membuang-buang bahan bakar.
Salah satu langkah yang paling mudah untuk mengetahui apakah mesin mobil sudah siap jalan atau belum adalah dengan memperhatikan indikator temperatur mesinnya. Suhu mesin yang normal ditandai dari jarum penunjuknya yang perlahan-lahan naik ke posisi tengah begitu mesin menyala. Jika semuanya beres, mobil pun siap untuk dipacu.
Anggapan yang kurang benar lainnya terkait proses pemanasan mesin mobil ialah adanya keraguan tentang oli pelumas yang belum bersirkulasi dengan baik ketika mesin pertama kali dihidupkan. Dibandingkan dengan produk yang lama, kualitas oli mesin yang beredar di pasaran sekarang jauh lebih baik. Namun dengan catatan pemilihan pelumas tersebut wajib disesuaikan dengan spesifikasi mesin kendaraan.
Yang perlu dipahami bahawa tidak seluruh partikel pelumas otomatis akan langsung turun manakala mesin berhenti, meskipun dalam tempo yang cukup lama. Sebagian dari material pelumas ini ada yang tetap menempel di dalam mesin dan melindunginya. Dengan demikian proses penjagaan mesin pun dapat berlangsung lebih baik lagi.
Jadi kebiasaan memanaskan mesin mobil keluaran terbaru setiap pagi hari merupakan rutinitas yang merugikan. Selain memboroskan bensin, waktu tunggu yang Anda perlukan sampai mesin panas pun terbuang percuma. Mesin mobil tetap meminta kebutuhan bensin meskipun dalam kondisi yang stasioner. Mengingat ukuran gas mobul normal berada di kisaran 800-1200 rpm ketika tanpa AC, percuma saja memanaskan mesin yang sudah stabil.
Pada saat Anda memanaskan mobil dalam waktu yang terlalu lama, emisi gas buang dari knalpot yang mengandung bahan-bahan berbahaya bagi kesehatan akan terlepas ke udara. Karbondioksida merukan gas yang paling banyak terkandung di asap knalpot tersebut. Dalam jumlah yang banyak, senyawa kimia ini sanggup menyebabkan serangan ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut).
Sementara itu, ketika dalam kondisi idle, kemungkinan asap knalpot dapat menerobos masuk ke dalam kabin sangat lah rendah. Namun yang dikhawatirkan jika Anda memanaskan mobil di garasi, parkiran gedung, atau ruangan yang tertutup lainnya, konsentrasi gas buang otomatis bakal meningkat tajam sebab asap terjebak di ruangan yang minim saluran udara.
Komentar
Posting Komentar