Bagaimana tipsnya agar aman dalam boncengan sepeda motor? Di Indonesia khususnya, sepeda motor akrab sebagai salah satu kendaraan yang serbaguna. Kendaraan ini juga dikenal sangat praktis dan bisa dipakai untuk memboncengi orang lain.
Meskipun sepeda motor sudah dirancang sedemikian rupa agar memiliki tingkat keamanan yang tinggi, sebagai pengendara anda pun perlu memperhatikan aspek-aspek tertentu untuk mendukung keselamatan berkendara. Apalagi jika dalam suatu kesempatan anda harus mengangkut orang lain sebagai pembonceng. Tentu anda harus mempersiapkan diri dengan matang agar bisa bertanggungjawab pada keselamat diri sendiri dan orang lain.
Nah, berikut ini adalah tips-tips boncengan sepeda motor yang aman!
- Pastikan spesifikasi sepeda motor anda memungkinkan untuk digunakan secara boncengan. Di antaranya sepeda motor dilengkapi dengan pijakan kaki, ditopang shockbreaker yang kuat, dan memiliki ruang duduk yang cukup lapang.
- Total bobot pengendara dan pembonceng tidak boleh melebihi jumlah maksimum beban yang dapat ditampung sepeda motor.
- Perhatikan tekanan angin ban depan dan ban belakang sepeda motor. Usahakan tekanan keduanya dalam kondisi normal, tidak terlalu tinggi maupun terlalu rendah.
- Hindari membonceng orang lain jika kemampuan berkendara anda masih pemula. Hindari juga bersikap ugal-ugalan selama dalam berkendara. Ingat, keselamatan pembonceng adalah tanggung jawab anda.
- Selama berkendara, kenakanlah perlengkapan keamanan yang lengkap meliputi helm, jaket, sarung tangan, celana panjang, dan sepatu. Namun bila jarak yang ditempuh tergolong pendek, anda cukup memakai helm untuk melindungi kepala dari risiko-risiko yang tidak diinginkan.
- Ketika hendak menyalip kendaraan di depan, perhatikanlah waktu, area, dan kemampuan yang pas. Lakukan pengereman lebih awal sebab saat berboncengan jarak rem sepeda motor yang harus ditempuh menjadi lebih jauh dan lebih labil ketika miring.
- Usahakan posisi pembonceng adalah duduk menghadap ke depan, bukan duduk menghadap ke samping. Posisi duduk menghadap ke samping sebenarnya sangat berbahaya karena tumpuan duduk pembonceng tidak bisa sekuat dan seseimbang saat membonceng dengan menghadap ke depan.
- Selama berkendara, pembonceng harus memegang erat pinggang pengendara sepeda motor dan mengapitkan tubuhnya. Hindari menggunakan handle belakang jok sebagai pegangan sebab berisiko besar pembonceng akan terpelanting saat motor mengerem secara mendadak.
- Agar kepala pengendara dan pembonceng sepeda motor tidak saling bertumbukan, posisikan kepala pembonceng agak ke samping pengendara, boleh samping kanan maupun samping kiri.
- Idealnya, sepeda motor hanya diperbolehkan untuk ditumpangi oleh seorang pembonceng. Memaksakan diri mengangkut lebih dari seorang pembonceng justru akan membuat kondisi berkendara menjadi tidak aman dan tidak nyaman.
- Disarankan bagi pembonceng untuk mengikuti gerakan tubuh pengendara di depannya, termasuk ketika ia memiringkan tubuh untuk membelokkan sepeda motor. Jangan pernah melawan gaya gravitasi karena bisa menimbulkan risiko kendaraan terpeleset.
Komentar
Posting Komentar